Para pendiri startup GOTO, yang terdiri dari tokoh-tokoh penting seperti William Tanuwijaya (Tokopedia), Andre Soelistyo, dan Kevin Aluwi (Gojek), telah secara bertahap mengundurkan diri dari perusahaan tersebut pada tahun 2024. Pengunduran diri ini dipengaruhi oleh beberapa faktor utama yang berkaitan dengan perubahan strategi dan struktur organisasi perusahaan.
1. Transformasi Perusahaan ke Arah yang Lebih Dewasa dan Fokus
GOTO sedang bertransformasi dari sebuah startup menjadi perusahaan teknologi besar yang lebih matang. Proses ini membutuhkan perubahan dalam manajemen dan strategi untuk mencapai profitabilitas dan efisiensi yang lebih baik. Pendiri awal, yang biasanya memiliki visi startup yang lebih fleksibel, sering kali tidak cocok dengan kebutuhan perusahaan yang sedang bertransformasi ke arah lebih korporat.
2. Perubahan Fokus Bisnis dan Struktur Organisasi
GOTO telah memisahkan beberapa unit bisnisnya untuk lebih fokus pada layanan yang lebih strategis seperti on-demand dan fintech. Misalnya, Tokopedia, yang merupakan bagian dari GOTO, kini lebih difokuskan sebagai entitas terafiliasi, bukan lagi unit yang sepenuhnya di bawah kendali GOTO. Perubahan ini menyebabkan restrukturisasi internal yang memerlukan pemimpin baru dengan fokus yang berbeda.
3. Kebutuhan Akan Pemimpin dengan Perspektif Baru
Patrick Walujo dari Northstar Group telah mengambil alih kepemimpinan dan membawa GOTO menuju fokus yang lebih terarah untuk mencapai profitabilitas. Pengunduran diri para pendiri juga mencerminkan kebutuhan akan pemimpin yang dapat mengelola perusahaan dalam skala besar dengan pendekatan yang lebih terstruktur dan berorientasi pada hasil jangka panjang.
4. Penyesuaian dengan Pasar dan Investor
Sebagai perusahaan yang telah go public, GOTO perlu menyesuaikan diri dengan tuntutan pasar dan investor yang mencari stabilitas dan pertumbuhan keuntungan. Pendiri yang biasanya memiliki visi lebih visioner mungkin tidak selalu selaras dengan ekspektasi investor yang lebih berorientasi pada hasil finansial jangka pendek dan stabilitas.
Baca juga Indonesia Emas 2045 Butuh Haluan dan Kemampuan Eksekusi yang Baik: Presiden Joko Widodo
5. Perubahan Kepemilikan dan Kontrol
Setelah IPO, struktur kepemilikan saham GOTO mengalami perubahan signifikan. Banyak dari pendiri awal kehilangan kepemilikan saham mayoritas dan pengaruhnya dalam perusahaan, yang menyebabkan mereka merasa perlu untuk mundur dan memberi ruang bagi manajemen baru yang lebih sesuai dengan arah perkembangan perusahaan
Perubahan ini, meskipun tampak dramatis, sebenarnya menunjukkan perkembangan alami dari sebuah perusahaan teknologi yang beralih dari fase startup ke fase korporat yang lebih matang. Dengan kepemimpinan baru, diharapkan GOTO dapat mencapai efisiensi yang lebih tinggi dan profitabilitas dalam jangka panjang, memberikan nilai tambah yang lebih besar bagi para pemegang saham dan pengguna.
Perkembangan ini menunjukkan dinamika bisnis teknologi yang terus berubah dan menuntut penyesuaian dari para pemimpinnya untuk tetap relevan dan kompetitif di pasar yang sangat dinamis.